Sarangberita.com, 22 April 2025 – Ketegangan dagang antara China dan Amerika Serikat kembali memanas. Kali ini, pemerintah China secara tegas memperingatkan negara-negara yang tengah bernegosiasi tarif perdagangan dengan AS.
Peringatan tersebut muncul menyusul langkah Washington yang disebut semakin agresif dalam memberlakukan tarif tinggi terhadap sejumlah produk dari China.
Baca Juga
Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Akhiri Perjalanan Iman di Usia 88

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China menyatakan bahwa negara-negara mitra sebaiknya lebih berhati-hati dalam menjalin kerja sama tarif dengan AS agar tidak terjebak dalam kepentingan politik sepihak. Pernyataan ini menjadi sorotan dunia, terutama negara berkembang yang menjadi target perluasan pasar kedua negara adidaya tersebut.
Lalu bagaimana dengan Indonesia?
Menanggapi hal ini, Kementerian Perdagangan RI menyatakan bahwa Indonesia akan tetap mengedepankan prinsip kerja sama saling menguntungkan. Pemerintah juga menekankan bahwa Indonesia memiliki kebijakan ekonomi yang independen dan tidak akan terpengaruh oleh tekanan dari negara manapun, termasuk AS maupun China.
Baca Juga
Ribuan Warga AS Turun ke Jalan! Gelombang Protes Lawan Trump Makin Membara
“Fokus kami adalah memperkuat daya saing produk lokal dan memperluas pasar ekspor yang adil,” ujar pejabat Kemendag.
Analis ekonomi menilai bahwa peringatan China tersebut perlu dicermati Indonesia, apalagi jika ada potensi perubahan kebijakan tarif global. Meski begitu, selama Indonesia dapat menjaga posisi netral dan memperkuat diplomasi dagangnya, potensi kerugian bisa ditekan seminimal mungkin.
Baca Juga: Netanyahu Ngamuk! Militer Israel Diperintahkan Gempur Hamas Habis-Habisan!