Industri

Baja Inggris Ambruk! Apa Dampaknya ke Indonesia?

56
×

Baja Inggris Ambruk! Apa Dampaknya ke Indonesia?

Share this article
Baja Inggris Ambruk! Apa Dampaknya ke Indonesia?
Baja Inggris Ambruk! Apa Dampaknya ke Indonesia?

Sarangberita.com, 21 April 2025 – Industri baja Inggris kembali diguncang kabar buruk setelah salah satu pabrik besar di negara tersebut resmi ditutup. Penutupan ini dipicu oleh menurunnya permintaan global, meningkatnya biaya energi, serta tekanan dari persaingan baja murah dari Tiongkok.

Keputusan ini bukan hanya menjadi pukulan bagi pekerja lokal, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran pada pasar baja internasional termasuk Indonesia.

Baca Juga

Langkah Besar! China dan Malaysia Jalin Komunitas Strategis Elit

Baja Inggris Ambruk! Apa Dampaknya ke Indonesia?
Baja Inggris Ambruk! Apa Dampaknya ke Indonesia?

Sebagai negara berkembang dengan kebutuhan pembangunan infrastruktur yang tinggi. Indonesia sangat bergantung pada pasokan baja, baik dari dalam negeri maupun impor. Dengan tutupnya pabrik baja di Inggris, peta perdagangan global berpotensi mengalami pergeseran.

Negara-negara pengimpor besar seperti Indonesia kemungkinan akan mulai mengalihkan perhatian pada alternatif lain seperti Tiongkok, India, atau bahkan memperkuat industri baja domestik.

Baca Juga

Ribuan Warga AS Turun ke Jalan! Gelombang Protes Lawan Trump Makin Membara

Menurut pengamat industri, Indonesia perlu waspada terhadap potensi banjirnya baja murah dari luar negeri akibat ketidakseimbangan pasar. Jika tidak dikendalikan, ini dapat mengancam eksistensi produsen baja lokal seperti Krakatau Steel yang tengah berupaya bangkit.

Pemerintah Indonesia pun didorong untuk mengambil langkah antisipatif. Salah satunya dengan mengkaji ulang regulasi bea masuk baja impor. Memperketat standar kualitas produk baja yang masuk ke pasar domestik.

Penutupan pabrik baja di Inggris sejatinya menjadi peringatan bahwa sektor ini sangat rentan terhadap tekanan global. Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk memperkuat daya saing industri baja nasional agar tak hanya bertahan, tapi juga mampu menjadi pemain utama di pasar regional.

Baca Juga: Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Akhiri Perjalanan Iman di Usia 88