Sarangberita.com, Jakarta, 3 Juni 2025 – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan kesiapannya untuk memfasilitasi pertemuan bersejarah dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Turki, sebagai upaya mendorong gencatan senjata dalam konflik Rusia-Ukraina yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.
Pernyataan ini disampaikan Trump melalui platform Truth Social pada Senin (2/6/2025). Menegaskan komitmennya untuk mengakhiri “perang yang seharusnya tidak pernah terjadi.”

Baca Juga
Donald Trump Menggila Blokir China, Xi Jinping Ngamuk!
Inisiatif ini merupakan bagian dari diplomasi agresif Trump untuk mencapai gencatan senjata 30 hari tanpa syarat. Yang diharapkan membuka jalan bagi perundingan damai permanen.
Turki, di bawah Presiden Recep Tayyip Erdogan, disebut sebagai lokasi netral untuk pertemuan puncak. Dengan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan menyatakan kesiapan Ankara memfasilitasi dialog. “Negosiasi di Istanbul bisa menjadi langkah besar menuju perdamaian,” ujar Fidan dalam konferensi pers di Kyiv.
Baca Juga
Trump Ajukan Solusi Mengejutkan untuk Gaza, Hamas: “Resep Kekacauan”
Sebelumnya, Trump telah berkomunikasi dengan Putin dan Zelensky melalui telepon pada 18 Maret dan 19 Mei 2025, mendorong gencatan senjata parsial, khususnya menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Ukraina selama 30 hari.
Putin menyambut positif usulan ini, tetapi menolak gencatan senjata menyeluruh tanpa penghentian bantuan militer Barat ke Ukraina. Sementara itu, Zelensky menegaskan perlunya jaminan keamanan dan detail teknis dari AS sebelum menyetujui kesepakatan penuh.
Meski mendapat dukungan dari pemimpin Eropa seperti Presiden Prancis Emmanuel Macron, upaya Trump memicu kekhawatiran di kalangan sekutu NATO, yang meminta agar proses perdamaian tidak terburu-buru dan tetap melibatkan Eropa. Dengan tensi tinggi dan syarat-syarat rumit dari Rusia, pertemuan ini menjadi taruhan besar untuk perdamaian global.