Sarangberita.com, 4 Juni 2025 – Amerika Serikat (AS) kembali memveto resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menuntut gencatan senjata segera. Tanpa syarat, dan permanen di Gaza, pada Rabu (4/6/2025).
Resolusi yang diajukan oleh 10 anggota tidak tetap Dewan Keamanan ini mendapat dukungan 14 dari 15 anggota, dengan AS sebagai satu-satunya yang menolak. Langkah ini menegaskan isolasi diplomatik AS dalam isu konflik Israel-Hamas.
Baca Juga
Donald Trump Menggila Blokir China, Xi Jinping Ngamuk!
Resolusi tersebut menyerukan penghentian segera permusuhan, pembebasan semua sandera tanpa syarat, dan akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke seluruh Gaza.
Resolusi juga mengutuk upaya kelaparan terhadap warga Palestina dan menegaskan peran penting UNRWA dalam respons kemanusiaan. Namun, Duta Besar AS untuk PBB, Dorothy Shea, menyebut resolusi ini “tidak dapat diterima” karena tidak mengutuk Hamas atau menuntut mereka untuk melucuti senjata dan meninggalkan Gaza. “Kami tidak akan mendukung langkah yang tidak mencerminkan realitas di lapangan dan dapat memperkuat Hamas,” ujar Shea.
Baca Juga
RI Mulai Produksi Truk & Bus Listrik, Pabrik Pertama Resmi Jalan!
Keputusan AS ini, yang merupakan veto keempat sejak konflik Gaza dimulai pada Oktober 2023, memicu kecaman global. Duta Besar Palestina, Majed Bamya, menyebut veto ini memungkinkan “serangan habis-habisan Israel terhadap rakyat Palestina”.
China dan Rusia juga mengkritik AS, dengan Duta Besar China Fu Cong menyatakan, “Apakah nyawa warga Palestina tidak berarti?” Sementara itu, Duta Besar Israel Danny Danon memuji AS karena “berdiri di sisi moral dan keadilan”.
Krisis kemanusiaan di Gaza semakin parah, dengan laporan kematian lebih dari 43.000 warga Palestina dan ancaman kelaparan akibat blokade Israel. Posting di X mencerminkan kemarahan publik, menyebut veto AS sebagai “dukungan terhadap genosida”.
Baca Juga: Trump Ajukan Solusi Mengejutkan untuk Gaza, Hamas: “Resep Kekacauan”
