Edukasi

Hong Kong Siap Tampung Mahasiswa Asing Harvard yang Diusir Trump

68
×

Hong Kong Siap Tampung Mahasiswa Asing Harvard yang Diusir Trump

Share this article
Hong Kong Siap Tampung Mahasiswa Asing Harvard yang Diusir Trump
Hong Kong Siap Tampung Mahasiswa Asing Harvard yang Diusir Trump

Sarangberita.com, 25 Mei 2025 – Hong Kong University of Science and Technology (HKUST) mengumumkan kesiapannya menerima mahasiswa internasional Harvard yang terdampak kebijakan kontroversial pemerintahan Donald Trump.

Pada Kamis (22/5/2025), administrasi Trump mencabut sertifikasi Harvard di Student and Exchange Visitor Program (SEVP). Melarang universitas tersebut menerima mahasiswa asing mulai tahun ajaran 2025-2026.

Hong Kong Siap Tampung Mahasiswa Asing Harvard yang Diusir Trump
Hong Kong Siap Tampung Mahasiswa Asing Harvard yang Diusir Trump
Baca Juga

Trump Tutup Pintu Harvard untuk Mahasiswa Asing, Ini Dampaknya!

Akibatnya, sekitar 7.000 mahasiswa internasional Harvard, termasuk 1.203 dari Tiongkok, terancam harus pindah atau kehilangan status legal di AS.

Kebijakan ini, yang diumumkan oleh Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem. Disebut sebagai respons atas tuduhan Harvard “mendukung kekerasan, antisemitisme, dan berkoordinasi dengan Partai Komunis Tiongkok”.

Baca Juga

iPhone Terancam Mahal! Trump Desak Apple Pindah Produksi ke AS

Harvard membantah tuduhan ini, menyebutnya ilegal dan retaliasi, lalu mengajukan gugatan. Pada Jumat (23/5/2025), hakim federal di Massachusetts mengeluarkan perintah sementara untuk memblokir kebijakan tersebut, memberikan harapan bagi mahasiswa terdampak, termasuk Putri Elisabeth dari Belgia yang sedang menempuh studi pascasarjana.

HKUST memanfaatkan situasi ini dengan menawarkan “penerimaan tanpa syarat” dan prosedur masuk yang disederhanakan bagi mahasiswa Harvard yang ingin melanjutkan studi. “Kami siap menyambut mahasiswa Harvard ke komunitas kami, memberikan sumber daya dan lingkungan dinamis untuk berkembang,” kata Rektor HKUST, Guo Yike. Langkah ini didukung Menteri Pendidikan Hong Kong, Christine Choi, yang mendorong universitas lokal memperkuat branding “Study in Hong Kong”.

Kebijakan Trump memicu kritik global, termasuk dari Kementerian Luar Negeri Tiongkok yang menyebutnya merusak kredibilitas AS. Di Hong Kong, banyak calon pelajar, seperti Sophia (13), kini ragu melanjutkan rencana studi ke AS karena ketidakpastian visa. Sementara itu, Jerman juga menawarkan opsi serupa, bahkan mengusulkan Harvard mendirikan kampus di negaranya.