Sarangberita.com, 01 April 2025, Yaman kembali menjadi medan konflik setelah serangan rudal Amerika Serikat menghantam sebuah masjid di wilayah yang dikuasai kelompok Houthi.
Serangan ini mengakibatkan kerusakan parah pada bangunan serta menewaskan sedikitnya 15 orang, termasuk warga sipil yang tengah beribadah.
Baca Juga
Perang Houthi Berkobar di Bulan Suci, Ketegangan Meningkat!
Juru bicara Pentagon mengonfirmasi bahwa serangan itu merupakan bagian dari operasi untuk melemahkan kekuatan militer Houthi yang dinilai semakin agresif dalam menyerang kepentingan AS dan sekutunya di kawasan.
Serangan ini mendapat kecaman dari berbagai pihak, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan beberapa negara di Timur Tengah. Iran, yang dikenal sebagai pendukung utama Houthi, mengecam tindakan AS sebagai agresi terhadap kedaulatan Yaman.
Baca Juga
Houthi Yaman Tembakkan Rudal ke Israel dan Kapal Induk Nuklir AS
Dengan meningkatnya serangan udara dari AS dan serangan balasan dari Houthi, situasi di Yaman diperkirakan akan semakin memburuk. Krisis kemanusiaan yang telah lama melanda negara tersebut semakin parah dengan bertambahnya jumlah korban sipil.
Serangan rudal AS yang menghancurkan masjid di Yaman menambah ketegangan di kawasan dan meningkatkan risiko konflik yang lebih luas. Dengan berbagai pihak yang terus terlibat dalam peperangan ini, dunia kini menanti langkah selanjutnya dari para pemimpin global dalam upaya menghentikan pertumpahan darah di Yaman.
Baca Juga: Gempa Myanmar dan Thailand terkini: Lebih dari 1.600 orang tewas di Myanmar
