Sarangberita.com, 7 Juni 2025 – Ketegangan antara Presiden AS Donald Trump dan CEO SpaceX Elon Musk memuncak, mengancam kelangsungan program antariksa NASA dan kontrak Pentagon.
Perseteruan ini dipicu oleh unggahan Trump di Truth Social pada 5 Juni 2025, yang mengancam akan memutus kontrak pemerintah senilai US$22 miliar dengan perusahaan Musk. Termasuk SpaceX, untuk penghematan anggaran. “Cara termudah menghemat miliaran dolar adalah menghentikan subsidi dan kontrak untuk Elon,” tulis Trump.

Baca Juga
Rusia Bombardir Kyiv dengan Rudal dan Drone, Korban Jiwa Bertambah
Musk membalas melalui X, mengancam akan menonaktifkan kapsul Dragon SpaceX, satu-satunya wahana antariksa AS yang mampu mengangkut astronot ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Meski kemudian mencabut ancaman tersebut, pernyataan ini memicu kekhawatiran besar.
NASA bergantung pada Dragon untuk misi ISS, terutama setelah kegagalan teknis kapsul Starliner Boeing. Yang memaksa dua astronot NASA kembali ke Bumi menggunakan Dragon pada Maret 2025.
Baca Juga
Serangan Pearl Harbor Modern Permalukan Kremlin, Rusia Bersumpah Akan Balas Dendam
Perseteruan ini berakar dari perbedaan pendapat soal RUU anggaran Trump, yang menurut Musk dapat meningkatkan utang AS. Musk juga menyinggung keterlibatan Trump dalam dokumen Jeffrey Epstein, memperkeruh situasi.
Kontrak SpaceX dengan NASA dan Pentagon, senilai lebih dari US$20 miliar sejak 2008, vital untuk misi luar angkasa dan komunikasi militer via Starlink. Pembatalan kontrak berisiko menghambat kemajuan program antariksa AS, memaksa ketergantungan pada kapsul Soyuz Rusia.
Gedung Putih menjadwalkan pembicaraan dengan Musk pada 6 Juni untuk meredakan ketegangan, namun belum ada konfirmasi hasilnya. Saham Tesla anjlok lebih dari US$100 miliar akibat konflik ini, menambah tekanan ekonomi dan politik.
Baca Juga: Trump Ajukan Solusi Mengejutkan untuk Gaza, Hamas: “Resep Kekacauan”