Edukasi

Kemensos Finalisasi Sekolah Rakyat, Siap Dibuka Juli 2025!

27
×

Kemensos Finalisasi Sekolah Rakyat, Siap Dibuka Juli 2025!

Share this article
Kemensos Finalisasi Sekolah Rakyat, Siap Dibuka Juli 2025!
Kemensos Finalisasi Sekolah Rakyat, Siap Dibuka Juli 2025!

Sarangberita.com, 11 Juni 2025 – Kementerian Sosial (Kemensos) mempercepat finalisasi program Sekolah Rakyat menjelang pembukaan pada Juli 2025.

Program ini, yang merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto berdasarkan Inpres No. 8/2025, menawarkan pendidikan gratis berasrama bagi anak-anak dari keluarga miskin (Desil 1-2) sesuai Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Kemensos Finalisasi Sekolah Rakyat, Siap Dibuka Juli 2025!
Kemensos Finalisasi Sekolah Rakyat, Siap Dibuka Juli 2025!
Baca Juga

Kronologi Israel Culik Greta Thunberg dan Aktivis di Kapal Bantuan Gaza

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengungkapkan bahwa rekrutmen tenaga pendidik hampir rampung. Hingga 11 Juni 2025, 1.554 guru dan 53 kepala sekolah telah disiapkan, ditambah tenaga kependidikan seperti pamong dan kepala asrama.

“Proses rekrutmen guru selesai pada 23–24 Juni,” ujar Gus Ipul dalam konferensi pers di Kantor Kemensos, Jakarta, Rabu (11/6/2025). Pendaftaran guru dibuka 10–12 Juni melalui kemensos.go.id, menargetkan lulusan PPG Prajabatan.

Baca Juga

Gubernur California Ngamuk! Sebut Trump Diktator, Bukan Presiden

Kemensos telah mengidentifikasi 79 lokasi siap operasi, termasuk 41 sentra Kemensos, 30 lokasi di Jawa Timur, dan lainnya di Sumatera Barat serta universitas. Sebanyak 45 sekolah akan memulai pada Juli, dengan 63 lokasi (247 rombongan belajar) menampung 6.180 siswa SD, SMP, dan SMA. Infrastruktur, seperti Balai Diklat Banyuwangi, sedang direnovasi oleh Kementerian PUPR untuk mendukung sistem asrama.

Sekolah Rakyat mengadopsi kurikulum nasional dengan tambahan materi karakter, kepemimpinan, dan keterampilan lokal. Siswa menjalani pemetaan akademik, psikososial, dan kesehatan oleh UI dan Unpad, diikuti matrikulasi satu bulan sebelum pembelajaran. Seleksi siswa berfokus pada anak-anak miskin tanpa tes akademik ketat, memastikan inklusivitas.

Wakil Menteri Sosial Agus Jabo menekankan kolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, PUPR, dan pemda. Namun, pengelolaan oleh Kemensos menuai kritik karena dianggap bukan domain pendidikan. Gus Ipul memastikan pengawasan ketat bersama BPKP untuk akuntabilitas pengadaan.