Sarangberita.com, Jakarta, 10 April 2025 – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI mengungkap keprihatinannya terhadap tingginya angka putus sekolah di berbagai daerah Indonesia.
Dalam sebuah pernyataan resmi, ia mendorong pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret guna mempermudah akses pendidikan, khususnya bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera.
Baca Juga
Kuliah di Malaysia, Solusi Pendidikan dengan Biaya Terjangkau!

Menurut data terbaru dari Kementerian Pendidikan. Angka putus sekolah di tingkat SMP dan SMA menunjukkan peningkatan signifikan dalam dua tahun terakhir.
Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari masalah ekonomi, akses transportasi, hingga minimnya fasilitas pendidikan di daerah tertinggal.
Baca Juga
Fakta Inggris Pernah Menjajah 90% Negara di Dunia!
“Pendidikan adalah hak dasar setiap anak. Negara harus hadir untuk memastikan mereka tidak terhalang oleh masalah ekonomi ataupun jarak tempuh,” ujar Waka MPR saat menghadiri diskusi pendidikan nasional di Jakarta. Rabu (10/4).
Waka MPR juga mengusulkan agar pengadaan guru honorer di daerah terpencil dipermudah. Serta diperluasnya program sekolah terbuka dan homeschooling resmi yang diawasi langsung oleh Dinas Pendidikan.
Ia berharap langkah ini bisa menekan angka putus sekolah secara signifikan dalam lima tahun ke depan. Membuka peluang yang lebih luas bagi generasi muda Indonesia untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Baca Juga: Masuk Sekolah Rakyat, Siswa Wajib Ikut Seleksi! Ini Tahapannya