Sarangberita.com – Perang dagang antara Amerika Serikat dan China membawa dampak besar bagi industri global, termasuk di Indonesia. Namun, bagi produsen alat listrik lokal, ketegangan ini justru menjadi peluang emas untuk meningkatkan produksi dan ekspor.
Sejak AS memberlakukan tarif tinggi pada produk-produk asal China, banyak perusahaan di negara tersebut mencari alternatif pemasok dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Hal ini mendorong permintaan terhadap produk alat listrik buatan lokal, baik untuk pasar domestik maupun ekspor.
Ketua Asosiasi Industri Peralatan Listrik Indonesia (AIPLI), Budi Santoso, mengatakan bahwa sejumlah perusahaan lokal mulai menerima lebih banyak pesanan dari pasar Amerika dan Eropa.
“Banyak perusahaan asing yang kini melirik Indonesia sebagai alternatif pemasok. Ini kesempatan bagi produsen lokal untuk memperluas pasar,” ujarnya.
Dukungan Pemerintah dan Tantangan
Pemerintah Indonesia juga melihat peluang ini dengan memberikan insentif bagi industri manufaktur dalam negeri, seperti pengurangan pajak dan kemudahan perizinan ekspor. Namun, tantangan tetap ada, termasuk kebutuhan investasi dalam teknologi dan bahan baku agar mampu bersaing dengan produk luar.
Dengan momentum ini, produsen alat listrik Indonesia berpeluang memperkuat posisinya di pasar global dan mengurangi ketergantungan pada impor. Jika dikelola dengan baik, dampak perang dagang ini dapat menjadi berkah bagi industri dalam negeri.
