Sarangberita.com, 7 Juli 2025 – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia dalam memperkuat kerja sama ekonomi negara-negara berkembang pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil, pada Minggu (6/7/2025).
Dalam sesi bertema “Strengthening Multilateralism, Economic-Financial Affairs, and Artificial Intelligence.” Prabowo mengusulkan inisiatif “South-South Economic Compact” untuk menjadikan BRICS sebagai penggerak ekonomi Global South.
Baca Juga
PBB Rilis 48 Perusahaan yang Terlibat ‘Genosida’ di Israel, Ini Daftarnya!
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Presiden Prabowo menekankan pentingnya revitalisasi multilateralisme di tengah dunia yang semakin multipolar.
Indonesia, yang resmi menjadi anggota penuh BRICS pada Januari 2025, menyatakan kesiapan bergabung aktif dengan New Development Bank (NDB) untuk mendukung proyek energi bersih. Infrastruktur, dan pembangunan berkelanjutan senilai USD39 miliar. “Kemitraan ekonomi negara berkembang sangat penting,” ujar Airlangga.
Baca Juga
Putin & Xi Jinping Absen di Pertemuan BRICS, Ada Apa?
Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir menambahkan, inisiatif Prabowo bertujuan membuka akses perdagangan dan mengintegrasikan ekonomi negara-negara Global South ke rantai pasok global. Prabowo juga mendorong reformasi tata kelola global. Termasuk di PBB, dengan menghidupkan kembali semangat Dasasila Bandung 1955 untuk perdamaian dan kerja sama.
KTT BRICS ke-17, yang dihadiri pemimpin seperti Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan PM India Narendra Modi, menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro. Deklarasi ini menegaskan komitmen BRICS terhadap multilateralisme, perdamaian, dan reformasi global. Kehadiran Prabowo, disambut hangat oleh tuan rumah, menandai debut Indonesia sebagai anggota penuh, memperkuat posisinya di kancah global.
Baca juga : Iran Putus Hubungan dengan IAEA Buntut Serangan Israel-AS
