Sarangberita.com, Jakarta, 7 April 2025 – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, baru-baru ini mengungkapkan pandangannya mengenai ketergantungan Indonesia terhadap sistem ekonomi Amerika Serikat (AS).
Dalam pernyataan yang mengundang perhatian publik, Prabowo menyebut bahwa Indonesia telah terlalu loyal terhadap sistem ekonomi AS, yang menurutnya mempengaruhi kebijakan ekonomi domestik dan hubungan internasional Indonesia.
Baca Juga
Inggris Temukan Sensor Mata-mata Rusia di Dasar Laut, Ini Penjelasannya!

Prabowo menilai bahwa ketergantungan Indonesia pada kebijakan ekonomi AS dapat menjadi hambatan dalam mewujudkan kedaulatan ekonomi yang lebih mandiri.
Lebih lanjut, Prabowo menyarankan agar Indonesia dapat mulai mengeksplorasi alternatif sistem ekonomi dan memperkuat kerja sama dengan negara-negara lain. Terutama negara-negara di kawasan Asia dan negara berkembang lainnya.
Baca Juga
Kuliah di Malaysia, Solusi Pendidikan dengan Biaya Terjangkau!
Menurutnya, hal ini penting untuk memastikan Indonesia tidak terlalu bergantung pada satu kekuatan ekonomi global. Sehingga dapat meminimalkan dampak negatif dari kebijakan yang diterapkan oleh negara besar.
Pernyataan Prabowo ini mencerminkan dinamika politik dan ekonomi yang semakin kompleks. Dimana negara-negara seperti Indonesia dituntut untuk lebih bijaksana dalam menyikapi hubungan dengan kekuatan ekonomi besar seperti AS dan China. Prabowo juga menekankan pentingnya kebijakan luar negeri yang lebih berimbang agar Indonesia bisa memainkan peran lebih besar dalam percaturan ekonomi global.
Seiring dengan perkembangan global yang semakin cepat, banyak kalangan yang menilai bahwa Indonesia perlu untuk lebih mengedepankan kebijakan yang proaktif dan independen. Baik di bidang ekonomi maupun politik luar negeri, guna menghadapi tantangan yang terus berkembang.
Baca Juga: Dinamika Perang Dagang AS-China dan Implikasinya bagi Indonesia!