Sarangberita.com, 1 Juli 2025 – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin menyaksikan pertukaran empat Memorandum of Understanding (MoU) strategis di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, pada 19 Juni 2025.
Pertukaran ini menandai langkah baru dalam hubungan bilateral Indonesia-Rusia yang kini memasuki usia ke-75. Dengan fokus pada pendidikan, transportasi, digitalisasi, dan investasi.
Baca Juga
Iran Ejek Serangan Amerika Serikat (AS): Israel Tak Punya Pilihan Selain Lari ke ‘Papa’
MoU yang ditandatangani meliputi: (1) Kerja sama pendidikan tinggi antara Kementerian Pendidikan, Sains. Teknologi RI dengan Kementerian Sains dan Pendidikan Tinggi Rusia;
2. Kerja sama transportasi antara Kementerian Perhubungan kedua negara
3. Kolaborasi digital dan media massa antara Kementerian Komunikasi dan Informatika RI dengan Kementerian Pengembangan Digital Rusia; serta
Baca Juga
Gaza Masih Membara di Tengah Gencatan Senjata Israel-Iran
4. Investasi melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dengan Russian Direct Investment Fund (RDIF). Membentuk platform investasi Ridnip senilai Rp37,6 triliun.
Dalam pernyataan pers, Prabowo menegaskan pentingnya kemitraan berbasis kedaulatan dan perdamaian, sembari mengapresiasi dukungan Rusia saat Indonesia merdeka. “Rusia telah membantu infrastruktur vital seperti jembatan dan rel kereta api,” ujarnya. Putin menyebut Indonesia sebagai mitra kunci di Asia-Pasifik, menyoroti kesamaan visi dalam stabilitas global dan dukungan Rusia atas keanggotaan Indonesia di BRICS.
Pertemuan ini, yang berlangsung hangat, juga menghasilkan “Deklarasi Kemitraan Strategis Indonesia-Rusia”, memperluas kerja sama ke sektor energi, pertanian, hingga luar angkasa. Prabowo, yang hadir sebagai tamu kehormatan di St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, menegaskan diplomasi aktif Indonesia untuk ekonomi dunia yang inklusif.
Baca Juga : Pejabat Eropa Ungkap Stok Uranium Iran Sebagian Besar Masih Utuh
