Internasional

Pesawat Angkatan Udara AS Deportasi Imigran Ilegal ke Guatemala, Program Kontroversial Dimulai

17
×

Pesawat Angkatan Udara AS Deportasi Imigran Ilegal ke Guatemala, Program Kontroversial Dimulai

Share this article
Pesawat Angkatan Udara AS Deportasi Imigran Ilegal ke Guatemala, Program Kontroversial Dimulai
Pesawat Angkatan Udara AS Deportasi Imigran Ilegal ke Guatemala, Program Kontroversial Dimulai

Sarangberita.com – Pemerintah Amerika Serikat, di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, telah memulai program deportasi imigran ilegal yang menggunakan pesawat militer. Pada 25 Januari 2025, dua pesawat Angkatan Udara AS mendarat di Guatemala, membawa 80 imigran ilegal yang dideportasi. Program ini merupakan bagian dari upaya AS untuk menanggulangi masalah imigrasi ilegal melalui perbatasan selatan mereka.

Kronologi Kejadian: 80 Imigran Dideportasi Menggunakan Pesawat Militer

Pesawat yang mendarat di Guatemala mengangkut 80 imigran ilegal, terdiri dari 31 wanita, 48 pria, dan satu anak tanpa pendamping. Setelah tiba di Guatemala, mereka menerima bantuan dasar berupa makanan, pakaian, serta akses ke layanan psiko-sosial untuk membantu mereka menyesuaikan diri dengan situasi baru. Program ini menandai langkah baru dalam kebijakan imigrasi AS yang menggunakan pesawat militer untuk deportasi.

Tanggapan Presiden AS: Langkah Bersejarah dalam Menangani Imigrasi

Presiden Trump menyambut baik kebijakan ini, menyatakan bahwa penggunaan pesawat militer untuk deportasi merupakan langkah bersejarah yang memperlihatkan kekuatan AS dalam menangani masalah imigrasi. Kebijakan ini dirancang untuk memperkuat pengawasan terhadap imigran ilegal yang mencoba memasuki Amerika Serikat melalui perbatasan selatan.

Kontroversi: Penolakan Negara Lain terhadap Kebijakan Deportasi AS

Namun, kebijakan ini menuai kontroversi internasional. Negara seperti Kolombia menolak menerima penerbangan deportasi dari AS dan bahkan mengancam untuk mengenakan tarif serta sanksi ekonomi sebagai respons terhadap kebijakan ini. Penolakan dari negara-negara lain menunjukkan tantangan dalam kerjasama internasional terkait penanganan imigrasi ilegal.

Guatemala Terima Penerbangan Deportasi: Bantuan untuk Imigran yang Dideportasi

Meski ada penolakan dari beberapa negara, Guatemala menerima kedatangan para imigran yang dideportasi dengan tangan terbuka. Ini menunjukkan sikap lebih terbuka dari negara tujuan deportasi yang berusaha untuk menangani masalah imigran ilegal.

Tantangan dalam Penanganan Imigrasi Ilegal: Peran Kerjasama Internasional

Program deportasi ini menyoroti pentingnya kerjasama internasional dalam menangani imigrasi ilegal. Keberhasilan kebijakan ini sangat bergantung pada dukungan dari negara-negara yang terlibat dalam proses deportasi, serta kemampuan untuk menyeimbangkan kebutuhan keamanan dan hak asasi manusia. Tanpa kerjasama yang kuat, kebijakan semacam ini dapat menimbulkan ketegangan internasional yang lebih besar.