SarangBerita.com, 29 Juli 2025 – Belanda, untuk pertama kalinya, secara resmi menetapkan Israel sebagai ancaman asing bagi keamanan nasionalnya.
Laporan terbaru dari Koordinator Nasional untuk Keamanan dan Antiterorisme (NCTV) menuding Israel melakukan kampanye disinformasi yang membahayakan warga Belanda. Dengan demikian, langkah ini menandai pergeseran sikap Belanda, yang selama ini dikenal sebagai pendukung setia Israel di Eropa.

Baca Juga
Thailand Deklarasikan Darurat Militer: Konflik Perbatasan dengan Kamboja Terus Memanas
Laporan NCTV, berjudul “Penilaian Ancaman dari Aktor Negara,” menyebut Israel berupaya memengaruhi opini publik dan politik Belanda dengan menyebarkan dokumen berisi detail pribadi warga Belanda tanpa melalui jalur diplomatik resmi.
Insiden ini dipicu kerusuhan pasca-pertandingan sepak bola antara Ajax Amsterdam dan Maccabi Tel Aviv pada November 2024, di mana suporter Israel terekam melakukan vandalisme, serangan, dan meneriakkan slogan rasis anti-Arab, memicu bentrokan dengan warga lokal.
Baca Juga
Bursa Siang: Kesepakatan Tarif AS-Jepang Picu Lonjakan Saham Asia, IHSG Menguat
Wali Kota Amsterdam Femke Halsema awalnya menyebut kerusuhan itu sebagai aksi “antisemit,” namun belakangan mencabut pernyataan tersebut, menegaskan suporter Maccabi sebagai pemicu.
NCTV juga menyoroti ancaman Israel dan AS terhadap Mahkamah Pidana Internasional (ICC) di Den Haag, yang dianggap mengganggu operasi pengadilan. “Belanda punya tanggung jawab khusus melindungi ICC,” ujar juru bicara NCTV, seperti dikutip Middle East Eye.
Dengan sebagian memuji sikap kritis Belanda, sementara lainnya menilai ini eskalasi diplomatik berlebihan. Dengan demikian, hubungan Belanda-Israel berpotensi tegang, terutama di bidang diplomasi dan kerja sama internasional.
Baca Juga : Trump Desak PM Thailand: Gencatan Senjata dengan Kamboja atau Tak Ada Kesepakatan Perdagangan