Internasional

Pembebasan Sandera Hamas, Putin Angkat Suara! Isyarat Hubungan Baru?

31
×

Pembebasan Sandera Hamas, Putin Angkat Suara! Isyarat Hubungan Baru?

Share this article
Pembebasan Sandera Hamas, Putin Angkat Suara! Isyarat Hubungan Baru?
Pembebasan Sandera Hamas, Putin Angkat Suara! Isyarat Hubungan Baru?

Sarangberita.com, 17 April 2025 – Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan pernyataan mengejutkan setelah kelompok Hamas membebaskan sejumlah sandera yang sebelumnya di tahan di Jalur Gaza. Dalam pernyataannya, Putin menyampaikan terima kasih kepada Hamas, sebuah langkah diplomatik yang langsung menarik perhatian komunitas internasional.

Langkah ini terjadi di tengah situasi konflik yang masih memanas antara Israel dan Hamas. Banyak pihak menilai bahwa apresiasi dari Putin bukan sekadar ucapan diplomatis. Melainkan bagian dari strategi geopolitik Rusia untuk memperkuat pengaruhnya di Timur Tengah.

Baca Juga

Langkah Besar! China dan Malaysia Jalin Komunitas Strategis Elit

Pembebasan Sandera Hamas, Putin Angkat Suara! Isyarat Hubungan Baru?
Pembebasan Sandera Hamas, Putin Angkat Suara! Isyarat Hubungan Baru?

Rusia selama ini dikenal sebagai salah satu negara yang menjaga komunikasi terbuka dengan berbagai pihak dalam konflik Israel-Palestina, termasuk Hamas. Yang oleh banyak negara Barat termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa dicap sebagai organisasi teroris.

Putin sendiri menyebut pembebasan sandera sebagai langkah positif yang membuka ruang kemanusiaan di tengah konflik yang berkepanjangan. Namun, pernyataannya memicu spekulasi tentang adanya upaya Rusia menjalin hubungan yang lebih dekat dengan kelompok tersebut. Terutama dalam konteks rivalitas global dengan negara-negara Barat.

Baca Juga

China Punya Kartu As! Serangan Balasan ke Trump Bisa Guncang AS

Beberapa analis menilai, Rusia bisa saja memainkan peran sebagai mediator alternatif dalam konflik Timur Tengah, seiring makin meredupnya pengaruh negara-negara Barat di kawasan tersebut.

Belum ada tanggapan resmi dari Israel atas pernyataan Putin. Namun publik internasional kini menyoroti potensi pergeseran dinamika politik global yang lebih kompleks di kawasan yang sudah lama bergejolak ini.