Sarangberita.com, Brussel, 27 Juni 2025 – Pejabat Eropa mengungkapkan bahwa stok uranium Iran sebagian besar masih utuh meski negara tersebut baru saja diserang Amerika Serikat (AS) dan Israel.
Informasi ini berdasarkan laporan intelijen awal yang dikutip oleh media Eropa, Financial Times. Pernyataan ini muncul setelah serangan udara AS pada 22 Juni 2025 yang menargetkan tiga situs nuklir Iran: Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Baca Juga
Israel Kembali Serang Gaza Usai Gencatan Senjata dengan Iran
Menurut laporan CNN, dua sumber intelijen menyebut bahwa persediaan uranium yang telah diperkaya Iran tidak hancur, dan sebagian besar sentrifus untuk pengayaan uranium tetap utuh.
Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi. Menyatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui keberadaan sekitar 450 kg uranium yang diperkaya hingga 60%, yang diduga dipindahkan Iran sebelum serangan. “Kami tidak tahu di mana uranium itu berada,” ujar Grossi dalam wawancara di Washington, DC.
Baca Juga
Bahlil Tawarkan Karpet Merah untuk Rusia Garap Sumur Tua di Indonesia
Iran mengklaim fasilitas nuklir Fordow tidak rusak parah dan kerusakan hanya terjadi di permukaan. Sebagaimana disampaikan Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi.
Organisasi Energi Atom Iran juga menyatakan tidak ada kontaminasi radioaktif pasca-serangan, meski IAEA belum dapat memverifikasi secara independen.
Namun, Grossi mengakui adanya dampak kinetik pada fasilitas Fordow, meski penilaian penuh masih memerlukan waktu.
Baca Juga : Trump Desak Iran Menyerah Tanpa Syarat, Khamenei: Perang Telah Dimulai!
