Sarangberita.com, 2 April 2025 – Ketegangan antara Iran dan Israel kembali meningkat setelah serangkaian serangan udara yang terjadi di wilayah Suriah dan Lebanon.
Pemerintah Iran menuduh Israel bertanggung jawab atas serangan yang menargetkan fasilitas militer Iran di Damaskus, sementara Israel mengklaim bahwa langkah tersebut merupakan respons terhadap ancaman dari kelompok bersenjata yang di dukung Iran.
Baca Juga
Serangan Rudal AS Hancurkan Masjid di Yaman
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani. Mengecam tindakan Israel dan menyatakan bahwa Iran akan mengambil langkah balasan yang dianggap perlu untuk mempertahankan kepentingan nasionalnya.
“Kami tidak akan tinggal diam terhadap pelanggaran yang dilakukan Israel. Iran memiliki hak untuk membela diri dan membalas setiap agresi,” ujar Kanaani dalam konferensi pers di Teheran.
Baca Juga
Perang Houthi Berkobar di Bulan Suci, Ketegangan Meningkat!
Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa negaranya tidak akan membiarkan ancaman dari Iran berkembang di kawasan tersebut.
“Kami akan bertindak dengan tegas untuk memastikan keamanan nasional Israel dan melindungi rakyat kami dari ancaman teroris,” katanya dalam pernyataan resmi.
Ketegangan ini memicu kekhawatiran internasional, dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa menyerukan de-eskalasi konflik. Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, meminta kedua belah pihak untuk menahan diri dan menghindari tindakan yang dapat memperburuk situasi. PBB juga mengingatkan bahwa eskalasi konflik dapat berdampak luas bagi stabilitas di Timur Tengah dan dunia.
Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda de-eskalasi. Berbagai pihak terus memantau perkembangan situasi yang berpotensi memicu konfrontasi lebih besar antara Iran dan Israel.
Baca Juga: Houthi Yaman Tembakkan Rudal ke Israel dan Kapal Induk Nuklir AS
