Sarangberita.com, Gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo mengguncang Myanmar pada Jumat, 28 Maret 2025, menyebabkan lebih dari 1.600 korban jiwa dan ribuan luka-luka. Gempa tersebut juga berdampak signifikan di Thailand, dengan korban tewas dan kerusakan bangunan yang meluas.
Menurut laporan dari junta militer Myanmar, gempa ini mengakibatkan 1.644 orang tewas, 3.408 luka-luka, dan 139 lainnya masih hilang. Sekitar 2.600 bangunan, termasuk rumah, sekolah, dan pagoda, hancur akibat gempa.
Baca Juga
Kawasan Campervan AS Porak-poranda Diterjang Tornado!

Bandara di Naypyidaw tidak dapat beroperasi setelah menara kontrolnya runtuh, menewaskan enam orang. Pemerintah Myanmar telah mengumumkan keadaan darurat di enam wilayah dan secara tidak biasa meminta bantuan internasional untuk menangani bencana ini.
Di Bangkok, Thailand, gempa menyebabkan runtuhnya gedung pencakar langit yang sedang dibangun, menewaskan sedikitnya delapan orang dan menjebak puluhan lainnya. Pemerintah Thailand telah menyatakan Bangkok sebagai zona darurat dan operasi penyelamatan masih berlangsung.
Baca Juga
Dominasi Kapal Induk AS Segera Berakhir, China Sedang Bangun Tipe 004!
Tim penyelamat di kedua negara bekerja keras untuk mencari korban yang terjebak di bawah reruntuhan. Organisasi internasional, termasuk WHO dan Palang Merah, telah mengirimkan bantuan dan dukungan. Beberapa negara, seperti Uni Eropa, Prancis, dan Amerika Serikat, juga menawarkan bantuan untuk mendukung upaya pemulihan.
Gempa ini disebabkan oleh pergeseran sesar mendatar pada kedalaman sekitar 10 kilometer, yang mirip dengan gempa-gempa destruktif sebelumnya di Turki-Suriah dan Sichuan, China. Kedalaman yang dangkal dan lokasi di dekat pusat populasi menyebabkan kerusakan yang luas.
Situasi di Myanmar dan Thailand masih berkembang, dengan angka korban dan kerusakan yang mungkin bertambah seiring berjalannya waktu. Pemerintah dan organisasi kemanusiaan terus berupaya memberikan bantuan kepada mereka yang terdampak oleh bencana ini.
Baca Juga: Serangan Rusia Tewaskan Tiga Warga Ukraina Jelang Negosiasi di Arab Saudi!