Sarangberita.com, 18 April 2025 – Serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat ke pelabuhan strategis di Yaman menewaskan sedikitnya 20 orang dan memicu kecaman internasional.
Insiden ini terjadi pada saat situasi di kawasan Timur Tengah sedang memanas, dan menambah panjang daftar konflik yang belum menemukan titik damai.
Baca Juga
Ayo Bangun Pendidikan! Pemprov Papua Tengah Ajak Warga Gotong Royong

Menurut laporan media internasional, serangan tersebut ditujukan ke pelabuhan Hodeidah, yang selama ini dikuasai oleh kelompok Houthi. Pemerintah AS mengklaim bahwa operasi ini adalah bentuk balasan atas serangan drone yang diluncurkan Houthi ke kapal dagang di Laut Merah. Namun, serangan itu justru menewaskan warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.
Baca Juga
Pembebasan Sandera Hamas, Putin Angkat Suara! Isyarat Hubungan Baru?
Mantan Presiden AS Donald Trump angkat bicara soal tragedi ini. Dalam sebuah unggahan di platform Truth Social, Trump menyebut serangan itu “tidak manusiawi” dan “merusak citra Amerika di mata dunia”. Ia bahkan mengecam pemerintahan saat ini karena dianggap gegabah dan tidak mempertimbangkan risiko kemanusiaan.
“Ini bukan tindakan kepemimpinan, ini tindakan brutal yang bisa memicu konflik lebih besar,” tulis Trump.
Hingga kini, PBB dan organisasi kemanusiaan terus mendorong investigasi independen atas serangan tersebut dan menyerukan semua pihak menahan diri. Situasi Yaman yang sudah darurat kemanusiaan selama bertahun-tahun dikhawatirkan makin memburuk.
Baca Juga: Langkah Besar! China dan Malaysia Jalin Komunitas Strategis Elit