Sarangberita.com – Gelombang protes mengecam penahanan Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu, terus meluas di Turki, dengan demonstrasi dilaporkan terjadi di 55 provinsi. Sejak enam hari terakhir, lebih dari 1.130 orang telah ditangkap oleh kepolisian Turki, termasuk 43 orang pada Senin malam.
Ekrem Imamoglu, yang berusia 53 tahun dan merupakan anggota oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP). Secara luas dianggap sebagai satu-satunya politisi yang mampu menantang dominasi Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam pemilihan umum mendatang.
Baca Juga
Kemenperin dan Target Net Zero Emissions, simak penjelasannya!

Penahanannya atas tuduhan membantu organisasi teroris telah memicu gelombang protes besar-besaran di seluruh negeri.
Baca Juga
Serangan Rusia Tewaskan Tiga Warga Ukraina Jelang Negosiasi di Arab Saudi!
Presiden Erdogan mengecam protes tersebut, menyebutnya sebagai “gerakan kekerasan” dan menuduh CHP sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kerusuhan dan cedera yang dialami polisi.
Erdogan menegaskan bahwa CHP menghasut kerusuhan dan berjanji akan meminta pertanggungjawaban partai tersebut secara politik dan hukum.
Situasi ini telah menimbulkan keprihatinan internasional, dengan berbagai pihak mempertanyakan komitmen Turki terhadap prinsip-prinsip demokrasi dan hak asasi manusia. Penahanan Imamoglu dan respons keras pemerintah terhadap demonstrasi dapat berdampak pada hubungan diplomatik Turki serta upaya negara tersebut dalam mencapai target politik dan ekonominya di kancah internasional.
Baca Juga: Ahmad Dhani Sindir Keras FESMI dan PAPPRI soal Sengketa Hak Cipta