Sarangberita.com – Dalam upaya menguji keandalan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Indonesia, komunitas mobil listrik menggelar perjalanan turing melintasi rute Jawa-Bali. Perjalanan ini bertujuan untuk menguji kesiapan infrastruktur pengisian daya serta memberikan masukan bagi pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air.
Perjalanan dan Tantangan di Rute Jawa-Bali
Komunitas ini memulai perjalanan dari Jakarta dengan beberapa titik pemberhentian strategis di kota-kota besar seperti Semarang, Surabaya, hingga Denpasar. Sepanjang perjalanan, mereka mengandalkan SPKLU yang telah disediakan di berbagai rest area dan titik strategis lainnya. Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah ketersediaan daya dan waktu pengisian yang bervariasi di setiap lokasi.
Hasil Uji dan Evaluasi Infrastruktur SPKLU
Dari perjalanan ini, komunitas mencatat beberapa kelebihan dan tantangan yang masih perlu diperbaiki, di antaranya:
- Ketersediaan SPKLU – Infrastruktur pengisian sudah mulai merata di sepanjang jalur utama, namun masih perlu ditingkatkan di beberapa wilayah terpencil.
- Kecepatan Pengisian – SPKLU dengan fitur fast charging sangat membantu dalam perjalanan jauh. Tetapi masih ada lokasi dengan kapasitas daya yang terbatas.
- Sistem Pembayaran dan Aksesibilitas – Beberapa pengguna mengeluhkan metode pembayaran yang belum seragam di setiap SPKLU. Sehingga perlu adanya sistem yang lebih terintegrasi.
Dukungan Pemerintah dan Masa Depan Mobil Listrik
Pemerintah terus mendorong pengembangan kendaraan listrik sebagai bagian dari transisi energi hijau. Dengan hasil uji ini diharapkan ada perbaikan dalam penyediaan infrastruktur pengisian daya agar lebih efisien dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna kendaraan listrik di masa depan.