Edukasi

Siswa SMA Negeri 7 Banjarmasin Ubah Botol Plastik Jadi Gantungan Kunci dan Produk Kreatif

75
×

Siswa SMA Negeri 7 Banjarmasin Ubah Botol Plastik Jadi Gantungan Kunci dan Produk Kreatif

Share this article
Siswa SMA Negeri 7 Banjarmasin Ubah Botol Plastik Jadi Gantungan Kunci dan Produk Kreatif
Siswa SMA Negeri 7 Banjarmasin Ubah Botol Plastik Jadi Gantungan Kunci dan Produk Kreatif

Inovasi dari Limbah Plastik

Sarangberita.com – Siswa SMA Negeri 7 Banjarmasin peduli lingkungan dengan mengubah botol plastik bekas menjadi gantungan kunci dan produk kreatif lainnya. Program ini adalah bagian dari proyek lingkungan sekolah yang bertujuan mengurangi limbah plastik serta meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya daur ulang.

Proses Daur Ulang Kreatif

Botol plastik bekas dikumpulkan dari sekolah dan masyarakat sekitar. Setelah dipilah dan dibersihkan, botol diolah menjadi bahan dasar gantungan kunci. Dengan teknik pemotongan, pemanasan, dan pengecatan, siswa menciptakan desain unik yang menarik.

Selain gantungan kunci, siswa juga membuat tempat pensil, pot tanaman mini, dan dekorasi rumah dari plastik bekas. Produk-produk ini memiliki nilai estetika dan ekonomi karena dapat dijual untuk mendukung program lingkungan sekolah.

Dampak Positif bagi Lingkungan dan Ekonomi

Inisiatif ini membawa manfaat besar bagi lingkungan dan ekonomi siswa. Dengan mendaur ulang botol plastik, sampah yang mencemari lingkungan berkurang. Selain itu, penjualan produk hasil daur ulang menambah pemasukan untuk mendukung kegiatan sekolah dan sosial.

Guru pembimbing proyek ini, Ibu Rina, menyatakan bahwa program ini juga meningkatkan kreativitas dan keterampilan kewirausahaan siswa. “Kami ingin membekali siswa dengan keterampilan berguna di masa depan, sekaligus menanamkan kepedulian terhadap lingkungan sejak dini,” ujarnya.

Harapan dan Pengembangan ke Depan

Ke depan, program ini akan diperluas dengan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan perusahaan daur ulang. Proyek ini diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk menerapkan program serupa dan membantu mengurangi limbah plastik di Indonesia.