Sarangberita.com, 4 Juli 2025 – Perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza kembali memanas, dengan harapan kesepakatan semakin dekat. Hamas menyatakan sedang berkonsultasi dengan faksi-faksi Palestina untuk mengevaluasi proposal terbaru dari mediator Qatar dan Mesir, yang didukung Amerika Serikat (AS).
Namun, satu tuntutan utama Hamas tetap menjadi sorotan: penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza sebagai syarat gencatan senjata permanen.

Baca Juga
Iran Putus Hubungan dengan IAEA Buntut Serangan Israel-AS
Hamas, melalui pernyataan resmi pada Jumat (4/7/2025), menegaskan komitmennya untuk mengakhiri agresi Israel dan memastikan bantuan kemanusiaan masuk tanpa hambatan.
“Kami sedang konsultasi dengan faksi Palestina untuk memastikan rakyat Gaza bebas dari agresi dan mendapat bantuan,” ujar juru bicara Hamas, seperti dilansir Aljazeera. Keputusan akhir akan diumumkan setelah konsultasi selesai.
Baca Juga
Prabowo dan Putin Resmikan MoU Strategis, Buka Era Baru Kemitraan Indonesia-Rusia
Proposal terbaru mencakup gencatan senjata 60 hari, pembebasan sandera Israel, dan pertukaran tahanan Palestina, dengan pengawasan dari Qatar, Mesir, dan PBB. Presiden AS Donald Trump mendesak Hamas menerima usulan ini, menyebutnya sebagai peluang terbaik untuk perdamaian. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersikukuh hanya menerima gencatan senjata sementara, dengan tujuan akhir mengalahkan Hamas.
Sebelumnya, gencatan senjata tahap pertama berlaku pada 19 Januari 2025, namun runtuh pada 18 Maret 2025 setelah Israel melanjutkan serangan. Hamas menolak perpanjangan tahap pertama, menuntut kemajuan ke tahap kedua yang mencakup penarikan penuh Israel dan rekonstruksi Gaza. Konflik sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 56.000 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Hamas menegaskan pelucutan senjata bukan opsi selama pendudukan Israel berlanjut, mempersulit negosiasi. Meski demikian, dunia internasional, termasuk Indonesia, menyambut positif potensi gencatan senjata sebagai langkah menuju perdamaian.
Baca Juga : Iran Ejek Serangan Amerika Serikat (AS): Israel Tak Punya Pilihan Selain Lari ke ‘Papa’