Sarangberita.com, 23 Juni 2025 – Ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah dan Eropa kembali meningkat tajam setelah muncul laporan bahwa Rusia dan negara-negara BRICS siap memberikan dukungan militer maupun diplomatik kepada Iran, menyusul potensi serangan balik terhadap Eropa.
Pernyataan ini pertama kali beredar di media internasional usai pertemuan darurat BRICS+ di Moskow, yang dihadiri oleh perwakilan dari Rusia, China, Brasil, India, Afrika Selatan. Serta anggota baru seperti Iran dan Arab Saudi.
Baca Juga
Drone Shahed-136 Terbang Diam-diam dan Tak Bisa Dicegat, Pusat Komando Militer Israel Hancur?
Dalam forum tersebut, beberapa anggota BRICS menyampaikan solidaritas atas hak Iran untuk mempertahankan diri dari agresi eksternal. Khususnya dari aliansi Eropa yang mendukung Israel dalam konflik kawasan.
“Jika Iran diserang lebih dulu, kami tidak bisa tinggal diam. Ini bukan hanya soal Iran, ini soal kedaulatan kawasan.” Ujar seorang pejabat tinggi Rusia yang tak disebutkan namanya dalam laporan Reuters.
Baca Juga
AS Bantu Israel Serang Iran: 4 Dampak Perang Besar Mengintai di 2025!
Iran sendiri menyatakan kesiapannya untuk “membalas dengan skala penuh” jika target infrastruktur militer atau nuklirnya kembali diserang. Kementerian Pertahanan Iran juga mengklaim telah mengaktifkan sistem rudal jarak jauh dan mengerahkan armada ke Selat Hormuz.
Sementara itu, NATO dan Uni Eropa belum memberikan tanggapan resmi atas laporan ini, namun sejumlah negara Eropa mulai mengaktifkan status siaga militer terbatas di wilayah perbatasan mereka.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran akan pecahnya konflik global baru yang melibatkan kekuatan besar dunia. Pengamat menyebut, dukungan BRICS terhadap Iran bukan hanya simbolis, melainkan bisa memicu pergeseran kekuatan global dan tatanan keamanan internasional yang selama ini didominasi Barat.
Baca Juga: Trump Desak Iran Menyerah Tanpa Syarat, Khamenei: Perang Telah Dimulai!
